Belakangan ini media sosial sedang tranding aplikasi pengolah foto yang disebut Faceapp, aplikasi ini memungkinkan penggunanya dapat mengedit fotonya menjadi terlihat lebih tua, atau lebih muda bahkan beda gender, netizen ramai-ramai menggunakan aplikasi ini kemudian diunggah ke media sosial seperti Instagram, Twitter dan Facebook dengan diberi tagar #agechallenge
Faceapp
merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Wireless Lab yang berlokasi di Rusia,
aplikasi ini dilansir sejak Februari 2017, dimana fitur pada aplikasi ini membuat
wajah penggunanya terlihat lebih tua atau lebih muda bahkan beda gender dan
hasilnya otentik, mirip dengan wajah aslinya.
Sampai
saat ini aplikasi Faceapp menjadi trending teratas di play store . Tak hanya masyarakat
biasa, aplikasi ini juga menarik perhatian dari kalangan selebiriti tanah air
bahkan mancanegara, terakhir dicek jumlah unduhan aplikasi Faceapp di Playstore
mencapai 100 juta unduhan dan satu juta lebih ulasan, angka yang fantastis bagi sebuah aplikasi yang
baru dilansir dua tahun. Aplikasi ini
dapat diunduh di Playstore bagi pengguna android atau AppStore bagi pengguna iOS.
Cara
menggunakan aplikasi ini cukup mudah, pengguna hanya perlu mengunduh dan menginstall
aplikasi ini di smartphonenya, lalu melakukan swafoto atau ambil foto dari
galeri dan pilih fitur yang diinginkan, dan hasilnya sudah bisa diupload di
media sosial.
Dibalik
trennya, aplikasi ini ternyata mendapatkan kritikan tajam dari beberapa
kalangan, terutama pemerintah Amerika. Dikutip dari Tech Crunch (19/07/2019)
Faceapp mendapatkan kritikan tajam terkait data privasi penggunanya.
Kritikan
tersebut sdalah satunya dilayangkan oleh pemerintah Amerika, mereka menduga bahwa
data-data pribadi pengguna nantinya akan dikirmkan ke Rusia, hal ini karena aplikasi Faceapp menggunakan Artificial Intelligent atau kecerdasan
buatan untuk menganalisis wajah berdasarkan data yang diterima dari
penggunanya. Sehingga diduga data data privasi tersebut dapat digunakan untuk hal yang tidak diinginkan.
Dikutip
dari Buzzfeed (19/07/2019) senator Amerika, Chuck Schumer mengirimkan surat
kepada FBI (Federal Bureau of Investigation) yang berisi untuk menyelidiki dugaan
ini, sehingga dapat diketahui fakta yang terjadi di lapangan, apakah dugaan
tersebut benar atau ternyata sebaliknya.
Menanggapi
berita tersebut, CEO Faceapp, Yaroslav Goncharov menyatakan bahwa data-data
pengguna aplikasi Faceapp tidak dikirim ke pemerintah Rusia, akan tetapi ke
server seperti Amazon atau Google Cloud sehingga data tersebut aman dan tidak
bocor, para pengguna tak perlu takut data privasinya akan tersebar.
Kontroversi
tak hanya muncul dari mancanegara akan tetapi di tanah air juga terdapat kubu
yang tidak setuju dengan aplikasi ini, karena dianggap tidak berfaedah dan
ajang untuk pamer di media sosial, namun kubu yang setuju menyatakan bahwa aplikasi
ini hanya sebagai ajang hiburan untuk melepas kepenatan. Tak dapat dipungkiri beragam
komentar mewarnai aplikasi yang sedang naik daun ini, sekarang pilihan
tergantung pada Anda, masih mau menggunakan aplikasi ini? Atau malah sebaliknya?
Terimakasih
sudah membaca, semoga bermanfaat
Social Icons