Berikut ini merupakan contoh karya tulis agama Islam, tingkat SLTA, karya ini ditulis oleh Muhammad Azhar dan Sumber Nurul Hikmah dari Ma Keterampilan Al Irsyad Gajah dengan judul Pengaruh Tadarus Al-Qur'an Sebelum KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa MA Keterampilan Al Irsyad Gajah.
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan
untuk Mengikuti Lomba
EXPO
dan CLASS MEETING Ke-V
MA
Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah
Tahun
2013
Oleh:
1. Muhammad Azhar
2.
Sumber
Nurul Hikmah
ABSTRAK
Azhar, M dan Sumber Nurul Hikmah. 2013. Pengaruh Tadarus Al-Qur’an Sebelum KBM Terhadap Konsentrasi Siswa MA Plus
Keterampilan Al-Irsyad Gajah
Kata
kunci: tadarus Al-Qur’an, Konsentras belajar, pengaruh tadarus Al-qur’an
Tadarus Al-Qur’an merupakan satu dari sekian banyak ibadah mahdah
yang menjadi kebiasaan dan mendarahdaging dalam jiwa setiap muslim. Bahasanya
yang khas dan indah tidak ada satu ayat pun yang mampu menandingi keindahan
Al-Quran.
Konsentrasi
adalah salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran, ada beberapa
faktor-faktor yang mampu meningkatkan konsentrasi belajar siswa, salah satunya
adalah dengan meditasi, agar memperoleh ketenangan fikiran dan pemusatan
fikiran sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, hal itu akan memicu
syaraf-syaraf otak bekerja lebih dini sehingga siap dalam menghadapi materi
pelajaran.
ketika seorang
siswa membaca Al-Qur’an sebelum KBM atau pembelajaran, fikiran mereka sudah
terfokus terhadap pelajaran.
Ingat, neoron
pada otak manusia yang baru bangun tidur atau pagi hari itu umumnya bak “disket
kosong siap pakai”. Berarti, siap dianyam menjadi jalinan akal melalui masukan
berbagai pelajaran. Pada gilirannya terciptalah sirkuit dengan wawasan
tertentu. Istilah populernya apalagi kalau bukan “intelektual”. Sedangkan
anyaman tersebut akan sernakin mudah terbentuk pada waktu pagi hari.
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 10 September sampai dengan 7
Oktober 2013 bertempat di MA Plus Keterampilan Al-Irsyad
Gajah.
Berdasarkan data pengamatan, melalui wawancara dan angket, dapat
dikatakakan bahwa tadarus Al-Qur‘an sebelum KBM berpengaruh terhadap
konsentrasi belajar siswa MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tadarus Al-Qur’an merupakan satu dari sekian banyak ibadah mahdah
yang menjadi kebiasaan dan mendarahdaging dalam jiwa setiap muslim. Bahasanya
yang khas dan indah tidak ada satu ayat pun yang mampu menandingi keindahan
Al-Quran.
Al-Qur’an telah di jaga kemurniaannya oleh Allah SWT. sebagaimana
yang terdapat dalam Q.S. Al-Hijr:9 “sesungguhnya kamilah yang menurunkan
Al-Qur’an dan pasti kami pula yang memeliharannya.” tadarus Al-Qur’an tidak
hanya bermanfaat bagi kerohaniaan semata, akan tetapi juga bermanfaat bagi
jasmani. Menurut Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya di Klinik Florida, Amerika
Serikat, bacaan Al-Qur,an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan
ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Selain itu, tadarus Al-Qur’an juga mampu meningkatkan kecerdasan,
seperti yang dikemukakan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam penelitiannya bahwa
ternyata Al-Qur’an dapat merangsang tingkat inteligensia (IQ) anak, yakni
ketika bacaan ayat-ayat Kitab Suci itu diperdengarkan dekat mereka.
Pelajar muslim , khususnya pelajar di MA Plus Keterampilan Al Irsyad
Gajah telah mengindahkan budaya bertadarus Al-Qur’an sebagai kebutuhan di
setiap pagi menjelang pembelajaran.
Konsentrasi adalah salah satu hal yang penting dalam proses
pembelajaran, khususnya bagi siswa MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah, ada beberapa
faktor-faktor yang mampu meningkatkan konsentrasi belajar siswa, salah satunya
adalah ketenangan fikiran dan pemusatan fikiran sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, Lalu, apakah kegiatan tadarus yang di lakukan siswa MA Plus
Keterampilan Al Irsyad Gajah tersebut mampu meningkatkan kosentrasi belajar?
Berdasarkan uraian tersebut, penulis mengambil penelitian yang
berjudul “Pengaruh Tadarus Al-Qur’an Sebelum KBM Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
MA Plus Ketrampilan Al Irsyad Gajah”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1.
Bagaimana pengaruh tadarus Al-Qur’an sebelum KBM terhadap konsentrasi
belajar siswa
MA Plus Ketrampilan Al Irysad Gajah?
2.
Seberapa besar pengaruh tadarus Al-Qur’an sebelum KBM terhadap konsentrasi
belajar siswa
MA Plus Ketrampilan Al Irysad Gajah?
1.3
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
1.
Mengetahui bagaimana pengaruh tadarus Al-Qur’an sebelum KBM terhadap konsentrasi
belajar siswa MA Plus Ketrampilan Al Irsyad Gajah.
2.
Mengetahui seberapa besar pengaruh tadarus Al-Qur’an sebelum KBM terhadap konsentrasi
belajar MA
Plus Ketrampilan Al Irysad Gajah.
1.4
Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis
maupun praktis.
1.4.1
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya bagi siswa MA Plus Ketrampilan Al
Irsyad sebagai tambahan ilmu . Selain itu, juga menjadi acuan dalam bertindak
1.4.2
Manfaat Praktis
1)
Manfaat bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan
untuk membantu memberi pengetahuan pada anak didiknya tentang tadarus Al-Qur’an sebelum KBM terhadap konsentrasi
belajar.
2)
Manfaat bagi Siswa
Penulisan ini dapat digunakan siswa
untuk lebih menegetahui pengaruh tadarus Al-Qur’an sebelum KBM
terhadap konsentrasi belajar, sehingga para siswa akan membudayakan tadarus
Al-Qur’an sebelum KBM, karena disamping sebagai ibadah juga sebagai peningkatan
konsentrasi.
3)
Manfaat bagi Sekolah
Penulisan ini dapat digunakan oleh
madrasah sebagai barometer dalam penyusunan program wajib sekolah terutama dalam
hal tadarus Al-Qur’an sebelum KBM.
1.5
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang………………………………………..
1.2
Rumusan Masalah…………………………………….
1.3
Tujuan Penulisan……………………………………...
1.4
Manfaat Penulisan…………………………………….
1.5
Sistematika Penulisan…………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Al-Qur’an……………………………………………..
2.2 Konsentrasi belajar……………………………………
2.3 Pengaruh
tadarus Al-Qur’an sebelum KBM terhadap konsentrasi
belajar……………………………………
2.4 Hipotesis………………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu
dan Tempat Penelitian…………………………
3.2 Metode
Penentuan Subjek Penelitian…………………
3.3 Variabel
Penelitian ……………………………………
3.4 Metode
Pengumpulan Data……………………………
3.5 Metode Analisis
Data………………………………….
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan Penelitian.........................................................
4.2 Pelaksanaan Penelitian………………………………….
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan………………………………………………….
5.2
Saran-saran………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………..
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Teori-teori yang menjadi kerangka teoritis dalam penulisan ini
meliputi (1) Tadarus Al-Qur’an (2) konsentrasi belajar.
2.1 Tadarus Al-Qur’an
2.1.1 Pengertian Tadarus Al-Qur’an
Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”,
pengertian seperti ini dikemukakan dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat
Al-Qiyamah, ayat 17-18:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam
dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami.
(Karena itu), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.
Adapun menurut istilah Al-Qur’an berarti: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang
diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan
membacanya adalah ibadah”.
Sedangkan
tadarus berasal dari bahasa arab “darasa, yadrusu” yang berarti belajar,
Sedangkan
menurut istilah tadarus adalah kegiatan mempelajari baik meliputi membaca,
ataupun memaknai.
Jadi, tadarus Al-Qur’an adalah kegiatan
membaca, mempelajari atau memaknai kandungan bacaan guna mendekatkan diri
kepada Allah dan memperoleh penggalian suatu hukum atau suatu dasar dalam
menjalani kehidupan.
Al-Qur’an adalah kalamullah, firman
Allah ta’ala. Ia bukanlah kata-kata manusia. Bukan pula kata-kata jin, syaithan
atau malaikat. Ia sama sekali bukan berasal dari pikiran makhluk, bukan syair,
bukan sihir, bukan pula produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat
manusia. Hal ini ditegaskan oleh Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surat An-Najm
ayat 3-4:
“…dan tiadalah yang diucapkannya itu
(Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan (kepadanya)…”
Arti Qur’an menurut pendapat yang paling kuat seperti yang
dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti ‘bacaan’, asal kata qara`a.
Kata Alqur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu
maqru`(dibaca).
Adapun definisi Alqur’an adalah: “Kalam Allah swt. yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad saw. dan ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.”
Adapun definisi Alqur’an adalah: “Kalam Allah swt. yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad saw. dan ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.”
Banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena
AlQur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang-orang
yang mukmin.
Selain sebagai pengobatan, baik pengobatan jasmani dan utamanya
rohani, Al-Qur’an juga sebagai penenang jiwa serta fikiran dan ketenangan jiwa
serta fikiran adalah salah satu faktor yang mampu meningkatkan konsentrasi
belajar.
2.2 Konsentrasi Belajar
2.2.1 Pengertian konsentrasi belajar
Kosentrasi belajar berasal dari kata konsentrasi dan belajar.
Hornby dan Siswoyo (1993:69) mendefinisikan konsentrasi (concentration) adalah
pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke pekerjaannya atau
aktivitasnya). Hamalik (1995:36) mendefinisikan belajar adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar
adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu,
yakni mengalami. Sejalan dengan perumusan itu, berarti pula belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan.
Tabrani dkk. (1989:8) menambahkan
definisi belajar dalam arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau
mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat
dalam berbagai bidang studi atau, lebih luas lagi, dalam berbagai aspek
kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Belajar selalu menunjukkan suatu
proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau
pengalaman tertentu.
Dari pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam
proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.
Konsentrasi sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, selain menjadi
modal utama konsentrasi adalah hal yang merangsang kefahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan, baik yang dibaca, ditulis, ataupun didengar.
Namun, tak jarang siswa yang tak mampu berkonsentrasi ketika
belajar, salah satu penyebabnya adalah rasa tidak siap terhadap materi
pelajaran, keadaan jiwa dan fikiran yang tidak tenang.
Ada beberapa hal yang mampu meningkatkan konsentrasi, salah satunya
adalah meditasi, meditasi bertujuan untuk menenangkan jiwa dan fikiran,
sehingga seorang siswa siap dalam menerima materi pembelajaran, salah satu cara
meditasi atau penenang jiwa adalah membaca Al-Qur’an.
2.3 Pengaruh tadarus Al-Qur’an terhadap konsentrasi belajar
Al-Qur’an dapat
merangsang tingkat inteligensia (IQ) atau konsentrasi siswa, yakni ketika
bacaan ayat-ayat Kitab Suci itu diperdengarkan atau membacanya. Dr. Nurhayati
dari Malaysia mengemukakan hasil penelitiannya tentang pengaruh bacaan
Al-Qur’an dapat meningkatkan IQ bayi yang baru lahir dalam sebuah Seminar
Konseling dan Psikoterapi Islam sekitar tujuh tahun yang lalu.
Dikatakannya,
bayi yang berusia 48 jam saja akan langsung memperlihatkan reaksi wajah ceria
dan sikap yang lebih tenang. Apalagi seorang siswa yang sudah memiliki susunan
fikiran yang kompleks sehingga mampu menjadikannya bersikap lebih tenang dan
fikiran yang lebih terfokus.
Seperti diketahui, dengan
mendengarkan musik, detak jantung bayi menjadi teratur. Malah untuk orang
dewasa akan menimbulkan rasa cinta. Hanya arahnya tidak tentu. Sedangkan
Al-Qur’an, ia mampu membuat jantung bayi teratur serta arahnya tentu, selain itu, sekaligus
menimbulkan rasa cinta kepada Tuhan Maha Pencipta. Jadi, bila bacaan Al-Qur’an
diperdengarkan atau dibaca kepada siswa maka akan mampu menimbulkan rasa siap
dan fokus sebelum pembelajaran dimulai, dan hal itulah yang akan memicu
meningkatnya konsentrasi siswa terhadap materi yang akan diajarkan.
Suara
bacaan Al-Qur’an memiliki komposisi seperti musik yang komplek dan harmonis
yang secara psikologis merupakan jembatan otak kiri dan otak kanan, yang
output-nya berupa peningkatan daya tangkap/konsentrasi. Bahkan malah lebih baik dari pada komposisi musik. Ketika diperdengarkan dengan tepat dan benar,
dalam artian sesuai tajwid dan makhraj, Al-Qur’an mampu merangsang
syaraf-syaraf otak pada siswa.
Ketika seorang siswa membaca Al-Qur’an sebelum
KBM atau pembelajaran, fikiran mereka sudah terfokus terhadap bacaan serta
makna Al-Qur’an yang mereka baca.
Ingat, neoron
pada otak manusia yang baru bangun tidur atau dalam artian pagi hari itu
umumnya bak “disket kosong siap pakai”. Berarti, siap dianyam menjadi jalinan
akal melalui masukan berbagai fenomena dari kehidupannya. Pada gilirannya
terciptalah sirkuit dengan wawasan tertentu. Istilah populernya apalagi kalau
bukan “intelektual”. Sedangkan anyaman tersebut akan sernakin mudah terbentuk
pada waktu pagi hari. Neoron yang telah teranyam di antaranya untuk mengatur
faktor yang menunjang kehidupan dasar seperti detak jantung dan bernapas.
Sementara neoron lain menanti untuk dianyam, sehingga bisa membantu siswa
menerjemahkan dan bereaksi terhadap dunia luar.
Hasil Penelitian
Ilmiah di Universitas Al-Imam Muhammad bin Sa’ud Al-Islamiyyah membuktikan
ketika kadar hafalan atau bacaan
Al-Qur’an siswa meningkat maka akan meningkat pula kesehatan jiwa serta
ketenangan batinnya.
Membaca
bacaan Al-Qur’an sebelum KBM ternyata tidak berpengaruh terhadap konsentrasi
belajar, Al-Qur’an pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-Qur`an memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf berbeda dengan bacaan selain
Al-Qur’an. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang
terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik pada
otot-otot pada organ tubuh. Dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kulit
karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak
jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu badan.
Dan semua
perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak
secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi, ditemukan
sejumlah kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab dan musababnya)
terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Qur`an
yang didengarkannya. Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya
ketegangan-ketegangan saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang
dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika
merespon gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini
pengaruh Al-Qur`an terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badannya
akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau
berbagai penyakit atau mengobatinya.
2.4 Hipotesis
Setelah melihat tinjauan pustaka di atas, maka
muncul suatu hipotesis yang masih perlu diuji kebenarannya secara empiris.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1.
Tadarus Al-Qur’an
sebelum KBM berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa MA Plus
Ketrampilan Al Irsyad Gajah.
2.
Tadarus Al-Qur’an sebelum KBM berpengaruh besar terhadap
konsentrasi belajar siswa MA Plus krampilan Al Irsyad Gajah.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 10 September sampai dengan 7 Oktober
2013 bertempat di MA Plus Keterampilan Al-Irsyad
Gajah.
3.2 Metode Penentuan Subjek
Penelitian
3.2.1 Populasi
Menurut Arikunto (1998: 115) yang dimaksud dengan populasi adalah
keseluruhan dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah 30 siswa-siswi MA Plus Keterampilan Al-Irsyad
Gajah
3.2.2 Sampel
Menurut Arikunto (1998: 117) sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi. Lebih jauh lagi Arikunto (1998: 120) menjelaskan jika subjek
penelitian kurang dari 100 maka semuanya diambil sebagai sampel.
Dalam penelitian ini diambil 30 siswa dari berbagai kelas di MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah. Siswa
MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah yang dijadikan sampel penelitian adalah
siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Pemilihan tersebut
dilakukan secara acak (randomized sample).
3.3 Variabel Penelitian
Pengertian variabel menurut Arikunto (1998: 99-101) adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi fokus perhatian dari suatu penelitian. Ada
variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi
disebut variabel bebas atau independent variable (X). Sedangkan variabel
akibat disebut variabel tak bebas atau dependent variable (Y). Dengan
demikian maka variabel dalam penelitian ini adalah:
1.
Variabel bebas (X ) adalah Bacaan Al-Qur‘an
2. Variabel terikat (Y) adalah Konsentrasi belajar siswa.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.4.1 Interview
atau wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara peneliti dengan responden yang
menghasilkan banyak informasi dalam waktu yang relatif pendek. Cara ini sering
juga disebut canvasing method yaitu metode pengumpulan data dimana para
peneliti aktif untuk mendatangi responden untuk memperoleh keterangan-keteangan
yang diperlukan (Supranto, 1990: 57). Untuk melakukan wawancara penulis
melibatkan 30 siswa dari berbagai kelas terdiri dari kelas X, XI dan
XII di MA Plus
Keterampilan Al-Irsyad Gajah.
Adapun daftar pertanyaan wawancara sebagai berikut:
1.
Apakah anda sering bertadarus
Al-Qur’an sebelum KBM?
2.
Apakah konsentrasi belajar anda ada
peningkatan setelah tadarus Al-Qur’an?
3.
Menurut anda, apakah membaca selain
Al-Qur’an sebelum belajar juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar?
4.
Bedakah sebelum KBM bertadarus
Al-Qur’an dengan tidak tadarus Al-Qur’an?
5.
Adakah pengaruh tadarus Al-Qur’an
sebelum KBM?
3.4.2 Questionnaires studies atau angket
Questionnaires
atau angket menurut Supranto (1990:64) adalah suatu daftar pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada responden (objek penyelidikan) guna memperoleh data yang
diperlukan. Disini peneliti melibatkan 30 siswa dari kelas X, XI, XII MA Plus
keterampilan Al Irsyad Gajah guna untuk mengisi angket yang tersedia.
Adapun pertanyaan angket yaitu:
1. Apakah anda sering bertadarus Al-Qur’an
sebelum KBM?
A.
sering
B.
sangat sering
C.
kadang-kadang
D.
Cukup sering
E.
Tidak sama sekali
2
Apakah konsentrasi belajar anda ada
peningkatan setelah tadarus Al-Qur’an?
A.
Ada
B.
Sangat ada
C.
Tidak ada
D.
Cukup ada
E.
Tidak tahu
3
Menurut anda, apakah membaca selain
Al-Qur’an sebelum belajar juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar?
A.
Tidak dapat
B.
Sangat tidak dapat
C.
Sangat dapat
D.
Cukup dapat
E.
Tidak tahu
4
Bedakah sebelum KBM bertadarus
Al-Qur’an dengan tidak tadarus Al-Qur’an?
A.
Beda
B.
Sangat beda
C.
Sama saja
D.
Tidak beda
E.
Cukup beda
5
Adakah pengaruh tadarus Al-Qur’an
sebelum KBM?
A.
Ada
B.
Sangat ada
C.
Cukup ada
D.
Tidak ada
E.
Tidak tahu
3.5 Metode Analisis Data
Data yang akan dianalisis adalah berdasarkan hasil penyebaran angket dan
wawancara terhadap Siswa MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah. Maka untuk
mempermudah perumusan data, penulis menggunakan metode kuantitatif dan
kualitatif .
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan
Penelitian
Pada tahap persiapan ini dibuat angket dan pedoman wawancara sebagai alat
untuk memperoleh data. Data yang ingin diketahui adalah pengaruh tadarus
Al-Qur‘an terhadap konsentrasi belajar siswa di MA Plus Keterampilan Al-Irsyad
Gajah. Data yang diperoleh tersebut selanjutnya diambil 30 buah data yang
selanjutnya digunakan untuk pembentukan sampel penelitian serta mengujinya
apakah sampel yang dibuat tersebut
berasal dari populasi yang terdistribusi normal.
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan lagi pencarian data
berdasarkan sampel yang telah terbentuk pada bagian persiapan penelitian. Data
yang ingin diketahui adalah pengaruh tadarus Al-Qur‘an terhadap konsentrasi
belajar siswa di MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah. Perhitungan statistika
yang akan dilakukan pada bagian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh
tadarus Al-Qur‘an terhadap konsentrasi belajar siswa di MA Plus Keterampilan Al-Irsyad
Gajah, selanjutnya hubungan
yang terjadi antara kedua variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk prosentase.
4.2 Hasil
Penelitian
4.2.1 Analisis
besarnya pengaruh tadarus Al-Qur‘an terhadap konsentrasi belajar siswa di MA Plus Keterampilan Al-Irsyad
Gajah
Analisis ini berdasarkan hasil penyebaran kepada responden dengan menggunakan penghitungan prosentase
berikut:
x 100%
1.
Siswa MA Plus Keterampilan Al Irsyad yang sering bertadarus Al-Qur‘an
sebelum KBM:
·
Sering tadarus Al-Qur‘an :13 =
%
·
Sangat sering : 3
·
Kadang-kadang : 13
·
Cukup sering : 1
·
Tidak sama sekali :0
2.
Siswa MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah yang menjawab adanya peningkatan
konsentrasi belajar setelah tadarus Al-Qur‘an
·
Ada : 1
·
Sangat ada : 4
·
Tidak ada : 0
·
Cukup ada : 3
·
Tidak tahu : 4
3.
Siswa MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah yang menjawab bahwa membaca
selain Al-Qur‘an sebelum KBM juga mampu meningkatkan konsentrasi belajar:
·
Tidak dapat : 13
·
Sangat tidak dapat : 1
·
Sangat dapat : 7
·
Cukup dapat : 4
·
Tidak tahu : 5
4.
Siswa MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah yang mengalami perbedaan konsentrasi sebelum dan
sesudah bertadarus Al-Qur‘an
·
Beda : 14
·
Sangat beda : 12
·
Sama saja : 1
·
Tidak ada : 0
·
Cukup beda : 3
5.
Siswa MA Plus Keterampilan Al-Irsyad Gajah yang menjawab adanya pengaruh
tadarus Al-qur‘an sebelum KBM terhadap konsentrasi siswa:
·
Ada : 15
·
Sangat ada : 12
·
Cukup ada : 1
·
Tidak ada : 1
·
Tidak tahu : 1
Jadi berdasarkan prosentase di atas siswa MA Plus
Keterampilan Al Irsyad Gajah merasakan adanya pengaruh tadarus Al-Qur’an sebelum KBM terhadap
konsentrasi belajar lebih tinggi dari pada prosentase yang lain.
Serta prosentase membaca bacaan Al-qur‘an dari
pada membaca bacaan selain Al-Qur‘an lebih besar dan lebih berpengaruh terhadap
konsentrasi belajar siswa MA Al Irsyad Gajah.
Untuk mempermudah penghitungan berikut tabel
rekapitulasi hasil penyebaran angket.
No
|
Pertanyaan
|
||
1
|
Sering tadarus Al-Qur‘an sebelum KBM
|
Konsentrasi belajar meningkat setelah
tadarus Al-Qu‘an
|
Ada perbedaan terhadap konsentrasi setelah
tadarus Al-Qur‘an
|
Nilai
|
16
|
26
|
20
|
Tabel 1 : Rekapitulasi Hasil Penyebaran Angket
Hal tersebut semakin diperkuat dengan hasil
wawancara yang telah dilakukan. Peneliti mengambil 30 responden untuk
diwawancarai. Diantara 30 responden tersebut menyatakan bahwa:
1. Enam belas responden menyatakan bahwa mereka
sering bertadarus Al-Qur‘an sebelum KBM dan 14 responden menyatakan kadang
kadang bertadarus Al-Qur‘an.
2. Dua puluh enam responden menyatakan bahwa
konsentrasi belajar mereka mengalami peningkatan setelah tadarus Al-Qur‘an,
karena membaca Al-Qur‘an menjadikan jiwa menjadi tenang sehingga dapat belajar
dengan konsentrasi yang baik. Sedangkan 4 responden lainnya menyatakan tidak
tahu pengaruh tadarus terhadap konsentrasi belajar.
3. Delapan belas responden mengatakan bahwa
membaca selain Al-Qur‘an sebelum belajar tidak dapat meningkatkan konsentrasi belajar,
hal tersebut karena membaca majalah dan novel misalnya, justru akan membuat
fikiran mereka terpusat akan majalah dan cerita tersebut. Sisanya dua belas
responden mengatakan membaca selain Al-Qur‘an juga dapat meningkatkan
konsentrasi belajar karena sebelumnya sudah konsentrasi terhadap bacaan.
4. Dua puluh sembilan responden menyatakan
bahwa ada perbedaan pada diri mereka
setelah bertadarus Al-Qur‘an dengan tidak bertadarus, yaitu hati menjadi tenang
dan dapat menghadapi kegiatan belajar dengan tenang juga. Dan hanya 1 responden
yang menyatakan tidak ada perbedaan pada dirinya.
5. Tujuh belas siswa menyatakan membaca Al-Qur‘an
sebelum KBM berpengaruh besar terhadap siswa MA Plus Keterampilan Al Irsyad
Gajah diantaranya berpengaruh besar terhadap ketenangan hati dan fikiran,
sehingga menjadikan konsentrasi belajar menjadi meningkat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.
Tadarus Al-Qur’an
sebelum KBM berlangsung berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa MA Plus
Keterampilan Gajah.
2.
Tadarus Al-Qur’an sebelum KBM
mempunyai pengaruh yang besar terhadap konsentrasi belajar siswa MA Plus
Keterampilan Al Irsyad Gajah.
5.2 Saran-saran
Saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1.
Siswa lebih ditekankan dalam
kegiatan rutin tadarus Al-Qur’an sebelum KBM berlangsung.
2.
Dilakukan penelitian terhadap
pengaruh perbedaan lamanya tadarus Al-Qur’an terhadap besarnya peningkatan
konsentrasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian
Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan terjemahan. Jakarta: Balai Pustaka
Wikipedia, konsentrasi belajar diunduh dari laman
Id.wikipedia.org/wiki/konsentrasi belajar
Wikipedia, manfaat
tadarus al-qur’an diunduh dari laman Id.wikipedia.org/wiki/manfaat tadarus
al-qur’an
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Biodata Peserta Lomba
Lampiran 2 :Data Pengisian angket
Social Icons