Sekolah atau madrasah yang ideal, selain memiliki sistem pembelajaran, kurikulum, sarana dan prasarana yang memadai juga menyediakan informasi yang cukup kepada siswa siswanya, informasi tersebut tidak hanya berasal dari buku pelajaran namun juga berasal dari bahan bacaan lainnya yang membahas materi sekolah, agar para siswa tidak tertinggal informasi yang sedang beredar di masayarakat, dalam upaya menyediakan informasi tersebut beberapa sekolah membuat
majalah sekolah, selain sebagai sarana informasi bagi para siswa juga sebagai bahan branding bagi sekolah untuk meningkatkan citra sekolah.
Tulisan ini membahas cara mudah dalam pembuatan majalah yang perlu diperhatikan, sebab majalah bertransformasi tidak hanya sebagai media informasi namun juga sebagai media sosialisasi, kreasi dan promosi, oleh sebab itu perlu konsep dan perencanaan yang baik.
            Secara garis besar cara membuat majalah sekolah terdiri atas beberapa tahapan:
Praproduksi, Produksi dan Pascaproduksi
1. Pra Produksi (konsep dan perencanaan)
Tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting dalam pembuatan majalah, karena bagus tidaknya majalah yang akan kita produksi, bergantung pada tahapan ini, jadi setiap pembuat majalah akan memperhatikan tahapan pra produksi, pada tahapan ini saya membagi menjadi beberapa langkah,
     A. Pra Planning (perencanaan)
            Tahapan ini adalah tahapan yang harus dilakukan oleh pembuat majalah, pada tahapan ini adalah pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota dewan redaksi.
berikut adalah beberapa contoh tugas dan tanggung jawab dewan rededaksi:
- Pimpinan Redaksi (PIMRED)
Bertugas sebagai pengatur, pengkoordinir dan penanggung jawab dalam proyek pembuatan majalah. Pimred lebih berfokus kepada hubungan ke luar misalnya dengan pihak sekolah atau pihak mitra bila dibutuhkan ada wakil redaksi, maka tugasnya lebih ke intra tim, kekompakan dan melihat tugas tim redaksi.
-Sekretaris Redaksi
            Bertugas untuk membuat proposal, pengumuman mengenai pembuatan majalah, menulis karya atau berita yang masuk ke redaksi, dan menulis berbagai surat yang diperlukan sebagai penunjang isi majalah, meliputi surat permohonan sambutan, wawancara, permohonan sponsor dan surat ijin tugas.
- Bendahara Redaksi
            Mengatur sirkulasi pemasukan dan pengeluaran uang pembuatan majalah baik dari anggaran redaksi atau dari pihak sponsor (apabila ada)
- Staf Produksi
            Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi majalah
- Editor
Bertugas untuk menyunting tulisan yang masuk ke redaksi, seperti tata bahasa, kesalahan ketik, format dan aturan penulisan l;ainnya, sehingga tulisan yang berasal dari karya dapat diterbitkan dan enak dibaca. Editor harus memperhatikan referensi ata daftar pustaka yang digunakan di dalam suatu tulisan, hal ini untuk menghindari plagiarisme yang jelas dilarang oleh hukum.
- Reporter
            Bertugas untuk mencari berita yang dibutuhkan olah redaksi, reporter juga harus dapat mewancarai narasumber yang akan dilibatkan dalam pembuatan majalah tersebut.
- Fotografer
Bertugas dalam menyediakan gambar yang berkaitan dengan kebutuhan konten dalam majalah, foto bisa berasal dari dokumentasi pribadi atau dari dokumentasi orang lain dan wajib menyertakan sumber foto.
- Iklan atau sponsorship
            Mengajukan iklan atau sponsor yang ingin mempromosikan barang atau jasa mereka untuk dimuat dalam majalah, iklan atau sponsorship merupakan hal yang kita butuhkan, karena biaya dari iklan tersebut dapat sebagai tambahan pemasukan bagi majalan yang akan kita buat.
- Desain dan Layout
            Bertugas dalam desain dan tata letak majalah nantinya mulai dari sampul dan isi majalah supaya memiliki daya tarik, hal itu dimaksudkan agar pembaca tidak bosan, dan terkesan.
B. Planning
            Setelah para anggota mengetahui akan tugasnya masing masing, maka proses selanjutnya adalah menentukan
·      Tema
Tema majalah harus mengangkat masalah aktual atau terkini yang sedang terjadi di masyarakat atau sedang dialami oleh para siswa, jadi tema adalah bagian penting dalam pembuatan majalah, karena seluruh isi majalah yang akan dibuat harus mengacu kepada tema. Dari tema juga para pembaca akan tahu apakah majalah tersebut layak untuk dibaca atau justru sebaliknya jadi diskusikan masalah tema ini dengan baik. Sesudah menentukan tema, selanjutnya kita membuat surat yang telah disebutkan di atas ( wawancara, sambutan, ijin tugas, permohonan sponsor ),  Selain itu kita juga harus menentukan narasumber yang akan kita wawancarai, misalkan Bupati, atau Gubernur, tergantung tema yang akan kita angkat, jadi kalau bisa kita memilih narasumber yang memiliki kemampuan atau ahli dalam masalah yang berkaitan dengan tema yang akan di angkat, misal kita ingin mengangkat tema sekolah adiwiyata, maka sebaiknya narasumbernya adalah badan lingkungan hidup.
Setelah surat fiks maka tim desain dan loyouter menjalankan fungsinya yaitu mendesain cover dan isi majalah yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
saya menyarankan untuk masalah tema, pilihlah yang up to date.
·      Proposal
Setelah kita  menentukan tema, membuat surat dan desain cover majalah, maka hal yang harus dilakukan adalah pembuatan proposal, kebanyakan sekolah harus melakukan prosedur ini jika ingin membuat sebuah proyek atau kegiatan, dari proposal ini kita juga akan mendapatkan pemasukan dari rincian yang telah kita ajukan sebagai akomodasi dari pembuatan majalah, dalam hal ini sekretaris dan editor memiliki peran penting, karena untuk membuat proposal kita harus memperhatikan ejaan, format, dan aturan penulisan, dalam proposal kita juga melampirkan mengenai tema, surat surat yang kita buat serta desain cover majalah.
·      Aktualisasi konsep
Seraya menunggu proposal kita di ACC atau disetujui oleh kepala sekolah karena terkadang untuk menyetujui proposal membutuhkan waktu yang lama apalagi jika kepala sekolah memiliki agenda yang banyak, jadi untuk mengisi kekosongan itu, anggota redaksi mengaktualisasi konsep yang sudah direncanakan, seperti ukuran majalah, bentuk majalah, desain cover dan isi daftar isi dan jumlah halaman, hal ini penting dilakukan selain untuk menghemat waktu juga agar nantinya setelah proposal sudah disetujui kita bisa langsung tahu dan mengerti akan tugas masing masing sesuai dengan konsep yang sudah disepakati. Pada tahapan ini juga bisa disiapkan materi atau konten majalah terutama yang tidak berhubungan dengan tema semisal TTS, Cerita Humor, Puisi, atau foto foto kegiatan siswa dan guru.
·      Pasca ACC
Setelah proposal kita disetujui, langkah yang kita tempuh adalah membuat pengumuman kepada siswa lain untuk mengumpulkan karya yang berkaitan dengan tema yang telah disetujui, misalkan membuat berita, opini, cerpen, cermis, puisi, sinopsis dll sesuai daftar isi yang kita buat, hal itu bertujuan untuk menerima asprasi siswa, karena pada dasarnya majalah yang kita buat adalah karya teman teman kita, pada tahapan ini kita sudah punya rancangan isi majalah, seperti pada halaman 1 diisi apa, halaman 2 diisi apa, cerpen diletakkan setelah apa, daftar isi harus sudah jelas, dengan demikian akan mudah dalam memetakan konsep sesuai tema.

2. PRODUKSI
        Tahapan produksi juga sangat pentinhg, setelah pada tahapan sebelumnya lebih menekankan pada konsep dan perencanaan. Pada tahapan ini konsep tersebut diaktualisasikan, kita tak bisa menunggu terlalu lama untuk karya dari teman teman siswa yang lain, karena berdasarkan pengalaman, banyak dari mereka yang tak antusias dalam mengirim karya ke redaksi selain itu juga berbatas waktu atau deadline, untuk menyikapi hal tersebut selain menunggu karya kita (para tim redaksi) juga diberi kewajiban untuk membuat karya, semisal topik utama, atau yang lainnya. Hal itu akan mempercepat dalam penyusunan majalah.
Surat surat wawancara atau sponsorship segera dikirim, terutama untuk surat wawancara maksimal H-7 sebelum melaksanakan wawancara, jika sebelum itu tambah baik, karena mengingat orang yang akan kita wawancarai adalah orang penting, mengantisipasi agar surat kita tidak ditolak, untuk narasumber kita juga harus punya cadangan, supaya ketika narasumber pertama tiba tiba membatalkan atau ada acara mendadak kita sudah punya alternatif yang lain dan tentunya masih satu bidang. setelah surat disampaikan.
Konten majalah
Ada beberapa tim khusus untuk menyusun konten majalah, terutama sekretaris, pimred dan editor, hal ini penting dilakukan karena terkait kualitas majalah yang akan kita hasilkan, konten harus sesuai dengan tema, lakukan inovasi jika sebelumnya pada sekolah anda ada majalah, maka usahakan berbeda baik konten ataupun lainnya. tugas penyusunan ini cukup berat, apalagi jika dari siswa belum ada karya, maka hal yang kita lakukan adalah menugaskan kepada tim redaksi yang lain untuk segera membuat atau mencari karya, pada bagian penyusunan ini para tim sudah mempetakan dengan jelas letak letak konten yang akan disisipkan, misalkan kata mutiara dibagian paling belakang, kemudian letak iklan atau sponsor, hal itu lebih mempermudah dalam penyusunan majalah.
ketika surat wawancara sudah fiks, maka segera kirimkan tim untuk mewawancarai narasumber, sebelumnya harus dipersipkan dulu pertanyaan pertanyaan berbobot tentunya sesuai dengan tema dan kapasitas narasumber.
untuk tugas mencari iklan tetap berjalan, sampai tahapan produksi selesai, setelah itu tinggal menyisipkan gambar yang diminta oleh sponsor.
diperhatikan pula ukuran gambar yang sesuai kesepakatan pihak sponsorship.
Tim desain dan layout menjalankan tugasnya setelah semua proses telah dilakukan. Tim desain harus memilih paduan desain dan layout yang cocok digfunakan dalam majalah dan sesuatu tema pada majalah yang akan diterbitkan. Pada sampul biasanya diberikan headline atau tema utam yang diangkat dalam majalah tersebut, hal ini bertujuan untuk membuat penasaran orang yang melihat majalah sehingga penasaran untuk membacanya sehingga informasi kita ter sampaikan

3. PASCA PRODUKSI
Setelah semua tahapan selesai dilaksanakan dan semua seksi telah menjalankan tugasnya, maka yang tak kalah pentingnya adalah tahapan produksi. Pada tahapan ini ada dua macam kegiatan yaitu evaluasi dan distribusi. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apa saja yang sudah dilakukan oleh seksi seksi dan sudah sesuai dngan tugasnya atau belum, selain itu juga sebagai monitoring terhadap perkembangan majalah usai melalui tahapan produksi. Apabila terdapat kesalahan atau kekeliuran dapat segera diperbaiki sebelum majalah didistribusikan kepada para siswa atau pembaca lainnya. Apabila evaluasi dinilai cukup dan majalah sudah sesuai dengan yang diharapkan maka proses selanjutnya yaitu distribusi, untuk distribusi bagian humas atau pimred dapat langsung berkoordinasi kepada pihak sekolah agar dapat membantu pendistribusian majalah di lingkungan sekolah maupun luar sekolah sehingga majalah yang kita buat dapat terakses dengan baik.
Sesuai perkembangan jaman yaitu era revolusi industri 4.0 dimana semua usaha berorientasi kepada digital, maka selain membuat majalah offline atau dicetak juga dapat membuat majalah versi digitasl atau online sehingga masyarakat luas dapat mengakses infirmasi yang sudah kita sebarkan. Sehingga nilai kebermanfaatan akan semakin luas. 
Demikianlah cara mudah untuk membuat majalah sekolah, hal yang terpenting dari sekedar teori adalah mengeksekusinya, terimakasih telah membaca tulisan ini, semoga bermanfaat!