MAKALAH
PENCEMARAN UDARA
Ditujukan untuk memenuhi tugas biologi yang diampu
oleh Bu Anjar Wijayanti S.Pd
Disusun oleh:
1.
Afifatul Iklimah
2.
M. Azhar
3.
Maemonah
4.
Syarifatul Ulya
5.
Vivi Liana
BAB I
PENDAHULUAN
2. Latar Belakang Masalah
Polusi
udara kota di beberapa kota besar di Indonesia telah sangat memprihatinkan.
Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah
dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah
berapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran
pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun
sesekali telah turun hujan langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru
lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Di
kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi
udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap
industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran
lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll.
Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi organisasi
kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap
serius.Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah
merusak harta benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga,
hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh
kendaraan bermotor. WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah
menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup
udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang
dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang
yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun.
Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai
akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan
bermotor yang semakin memprihatinkan.
3. Tujuan
1.Mengetahui
dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.
2.Menemukan
solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan
Uraian diatas maka dalam karya ilmiah ini akan diangkat permasalahan:
1. Apa sajakah dampak polusi uadara bagi kelangsungan
hidup makhluk hidup di bumi?
2. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran
udara?
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
Pencemaran
udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau
polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global.
Secara umum
definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara aktual dengan
kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung kehidupan
manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas
dan partikel. Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara,
diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan
dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global
atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Gas oksigen
merupakan komponen esensial bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
Komposisi seperti itu merupakan udara normal dan dapat mendukung kehidupan
manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, udara
sering kali menurun kualitasnya.Oleh karena itu dengan dibuatnya makalah
ini diharapkan dapat ditemukan solusi alternatif untuk mengatasi
bahayanya pencemaran udara. dan dengan dilaksanakanya solusi alternatif
tersebut diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan misalnya
berkurangnya polusi udara,dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat pencemaran
udara, dampak terhadap tanaman, Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit,
mengurangi efek rumah kaca, hujan asam, kerusakan lapisan ozon.
Bahan atau
zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam bentuk gas
dapat dibedakan menjadi:
- Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat
aerosol)
- Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak,
dan nitrogen dioksida)
- Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon)
- Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap)
Sedagkan
jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah
- Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi
alkan, benzene
- Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
Sementara
itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua,
yaitu:
- Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung
berapi, pembusukan, dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia,
misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan
bermotor.
- Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap
di ruangan.
Jenis
parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, meliputi:
- Sulfur dioksida (SO2)
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (NO2)
- Ozon (O3)
- Hidro karbon (HC)
- PM 10, Partikel debu ( PM 2,5 )
- TSP (debu)
- Pb (Timah Hitam)
Beberapa
definisi gangguan fisik pada polusi udara diantaranya :
- polusi udara.
- panas.
- radiasi.
Beberapa
definisi gangguan kimia pada polusi udara diantaranya :
- asap industri.
- asap kendaraan bermotor.
- asap pembangkit listrik.
- asap kebakaran hutan.
- asap rokok.
Beberapa
definisi gangguan biologi pada polusi udara diantaranya :
- timbunan gas metana pada lokasi urungan tanah.
- timbunan gas metana pada tempat pembuangan sampah.
- uap pelarut organik.
Efek
Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh
Tabel 1
menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang
nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni
oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat
matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh
sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang
diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar
Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3
titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya
(4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui
merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan [1].
Tabel 1.
Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Tabel 2.
Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang
Pencemar
|
Sumber
|
Keterangan
|
Karbon monoksida (CO)
|
Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri
|
Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm)
|
Sulfur dioksida (S02)
|
Panas dan fasilitas pembangkit listrik
|
Standar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)
|
Partikulat Matter
|
Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri
|
Standar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150
ug/m3
|
Nitrogen dioksida (N02)
|
Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitas
|
Standar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam
|
Ozon (03)
|
Terbentuk di atmosfir
|
Standar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam
|
Sumber:
Bapedal [2]
Tabel 2
memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat
bahwa adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk
dihirup dari tahun ke tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000
kategori udara yang baik sekitar 32% (117 hari dalam satu tahun) dan di tahun
2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu tahun)
BAB III
PEMBAHASAN
Tulisan ini
mengetengahkan sekilas pandang mengenai pencemaran udara. pengertian,
pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi
terbaru untuk menguranginya. Semakin pesatnya kemajuan ekonomi mendorong
semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi, dilain sisi lingkungan alam
yang mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, efek negatif pencemaran
udara kepada kehidupan manusia kian hari kian bertambah. Untuk itulah tulisan
singkat ini dipersembahkan sebagai bahan awal untuk melangkah menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman. Pencemaran udara adalah masuknya, atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum
serta menurunkan kualitas lingkungan.
Secara
umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber alamiah
(natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari
kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari
transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia, dikenal 6 jenis zat
pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic
sources), yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen
(NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon.
Di
Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat
menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun
terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended
particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC),
karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang
hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89%
hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara
Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga,
di mana mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri merupakan
sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta
konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.
# Sumber pencemaran udara #
Banyak
faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi
keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun
waktu lama.
Pencemar
udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena
ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan
ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer
merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini
pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global
dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di
stratosfer semakin meningkat.
Kegiatan
manusia
- Transportasi
- Industri
- Pembangkit listrik
- Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator
dengan berbagai jenis bahan bakar)
- Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber
alami
- Gunung berapi
- Rawa-rawa
- Kebakaran hutan
- Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber
lain
- Transportasi amonia
- Kebocoran tangki klor
- Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
- Uap pelarut organik
Jenis-jenis pencemar
- Karbon monoksida
- Oksida nitrogen
- Oksida sulfur
- CFC
- Hidrokarbon
- Ozon
- Volatile Organic Compounds
- Partikulat
Dampak Pencemaran Udara
Dampak
kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk
ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke
dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA
(infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik
dan karsinogenik.
Studi ADB
memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada
tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3
trilyun rupiah di tahun 2015.
Dampak
terhadap tanaman
Tanaman
yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis
Hujan asam
pH normal
air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
- Mempengaruhi kualitas air permukaan
- Merusak tanaman
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
- Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah
kaca
Efek rumah
kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan
troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global.
Dampak dari
pemanasan global adalah:
- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan
lapisan ozon
Lapisan
ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami
bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.
Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan
kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Apa yang
Harus Dilakukan?
Penanggulangan
pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya.
Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran udara,
maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.
- menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi
yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan
dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem
transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.
- juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya
untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
- Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi
industri pencemar.
Solusi
Solusi
untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain.
* Pemberian
izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan
angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
*
Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan
sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang
terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
* Potensi
terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
* Pemberian
penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan
dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan
memperlambat laju
* Uji emisi
harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun
secara uji petik (spot check).
* Penanaman
pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
·
Pemberi
insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas:
·
Pembuatan
Bahan Bakar Nabati (BBN).
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Udara
merupakan unsur yang berguna bagi kehidupan makhluk hidup, baik untuk manusia,
hewan ataupun tumbuhan guna proses respirasi dan yang lainnya,.
Namun,
akhir-akhir ini tingkat pencemaran udara sangatlah tinggi yang disebabkan
banyak hal, dari polusi, asap pabrik, asap rokok dan sebagainya yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan,,.
Hal itu
berdampak bagi kehidupan makhluk hidup dan menyebabkan kerugian yang lainnya.
B.
Saran
Dari
masalah tersebut, maka sebaiknya kita menjaga dan merawat serta sadar diri akan
pentingnya udara bersih, dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang menyebabkan
pencemaran lingkungan terutama udara.
DAFTAR PUSTAKA
·
Sudrajad,
Agung., 2006Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan diakses pada
tanggal 2
Desember 2008 dari: http//kamase_ugm@yahoo.co.id
- Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian
Pencemaran Udara,
Jakarta, 21
– 09 – 2006.
- Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat
Pencemar Udara,
Jakarta, 21
– 09 – 2006.
- Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengendalian
Pencemaran Udara, Jakarta, 21 – 09 – 2006.
- http://gogrenindonesia.blogspot.com
- http:// www.walhi.or.id/ kampanye/cemar/udara/penc_udara_info_020604/
Social Icons